Thursday 22 August 2019

Mengejar Impian Melihat Aurora - Itinerary dan Tips berlibur di Iceland




Keluarga dan teman-teman dekat saya mungkin sudah tidak aneh lagi kalau dari dulu saya sudah memiliki obsesi untuk melihat fenomena alam, si cantik aurora borealis. Sebenarnya di tahun 2013, saya sudah nekat untuk mengejar salah satu impian ini dan pergi ke Eropa untuk pertama kalinya. sayangnya, saat itu sang aurora tidak muncul.

Sun Voyager
Flashback ke bulan February 2019 kemarin, saya dan Cahoy (teman yang saat itu berkuliah di Bergen, Norway) memutuskan untuk terbang ke Iceland untuk mengejar impian kami melihat Aurora Borealis. Awalnya kami sempat ragu akan trip ini, namun dengan segala pertimbangan, akhirnya kami memutuskan untuk ke Iceland sebab ini adalah winter terakhir kami saat masih tinggal di wilayah Scandinavia. Total perjalanan adalah 5 hari 4 malam (15-19 Feb 2019). Berikut itinerary dari perjalanan kami:

Day 1 - Arrival & Reykjavik Sightseeing

Saya terbang menggunakan Scandinavian Airlines (SAS) dari Copenhagen 15 Feb 2019, jam 8:15. Perjalanan menuju Reykjavik sekitar 3 jam 25 menit. Antara Iceland dan Swedia/Denmark memiliki beda waktu 2 jam di belakang. Pesawat Cahoy ternyata transit dulu di CPH sehingga kami satu pesawat menuju ke Reykjavik. 
Iceland dari pesawat
Untuk menuju kota, kami menggunakan Flybus. Lama perjalanan kurang lebih 45 menit menuju ke city center (BSI) bus terminal. Kami menginap di Igdlo Guesthouse. Cukup affordable untuk budget kami dan enak karena memliki sharing kitchen, jadi kami bisa masak sendiri untuk menghemat. Setelah menaruh barang-barang dan beristirahat sebentar, kami segera bergegas menuju pusat kota Reykjavik untuk memulai petualangan kami. Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Hallgrímskirkja, yang merupakan gereja terbesar dan tertinggi di Iceland. Bangunan ini memiliki tinggi 74,5 meter dan designnya merepresentasikan gunung, bebatuan dan glacier yang sesuai dengan alam di Iceland. Sayangnya kami tidak dapat masuk ke dalamnya karena sedang ada acara pernikahan di hari tersebut. 

Kemudian kami lanjut untuk berjalan-jalan di pusat kota. Bangunan di sini relatif kecil-kecil namun memiliki design yang lucu. Sehingga menarik untuk dilihat selama kami mengitari area ini. Dalam perjalanan, tiba-tiba salju turun sangat lebat. Untungnya kami sudah siap sedia dengan sepatu dan jaket yang waterproof
.  
Dari pusat kota ternyata cukup dekat untuk menuju Sun Voyager. Btw, sebelum ke sana. kami mampir ke Bonus supermarket. Buat kalian yang mau beli bahan-bahan makanan murah harus banget ke supermarket ini. Lumayan banget untuk menghemat pengeluaran selama di Iceland.
Pemandangan di sekitar Sun Voyager sangat indah dengan teluk yang menghadap ke kota serta Gunung Esja sebagai background. Banyak penduduk sekitar yang jogging di wilayah ini, selain itu, Sun Voyager juga merupakan destinasi yang wajib dikunjungi bagi para turis karena adanya sculpture yang menyerupai kapal viking.   
Kamipun cukup lama menikmati pemandangan di sekitar sini. Apalagi saat itu cuacanya sangat segar dan tidak terlalu dingin.
 

Tidak lupa kami menikmati sandwich yang sudah kami beli di Bonus Supermarket. Favorite saya yang isinya smoked lamb. so yummy :)

Menikmati Bonus Sandwich
Di saat sedang menikmati sandwich ini, cuaca berubah lagi (memang benar cuaca di kawasan utara sulit untuk ditebak) dan mendadak hujan. Untungnya ini hanya terjadi beberapa menit saja dan kemudian cerah kembali. Setelah hujan reda, kami dikejutkan dengan kehadiran pelangi yang sangat indah. 
Pelangi di Reykjavik
Tidak jauh dari Sun Voyager, kami jalan kaki menuju Harpa Concert Hall and Conference. Bangunan bergaya futuristik ini sangat megah dan terlihat indah. Kami pun segera masuk ke dalam, sekalian untuk menghangatkan diri dan ke toilet. 
Setelah badan sudah cukup hangat, kami lanjut lagi untuk mengitari kota ini dengan berjalan kaki. Kami sempat masuk ke beberapa toko sovenir untuk liat-liat hingga sampailah kami ke sebuat tempat yang penuh dengan bebek dan angsa. Kami baru menyadari bahwa tempat ini sebenarnya adalah danau yang membeku, namanya danau Tjörnin. Saat itu ada seorang bapak yang sedang memberi makan hewan-hewan ini, suasanyapun menjadi ramai, baik orang lokal dan turis menikmati moment ini. 


Kami juga menyempatkan untuk foto-foto di atas danau yang membeku ini, sempet deg-degan juga sih, takut tiba-tiba mencair hehe. Anyway, tetap berhati-hati ya karena licin. 
Setelah muter-muter setengah hari di kota ini dan sudah semakin sore. Kami memutuskan untuk pulang ke penginapan untuk beristirahat sementara karena malam ini kami mencoba untuk mencari aurora sendiri tanpa tur (sebab jadwal tur kami adalah di hari ke-2). Sebelum pulang, kami mampir ke beberapa toko souvenir lagi. Namun ada satu toko yang sangat berkesan bagi kami, namanya BJORK, letaknya di jalan Bankastraeti. Selain harga-harganya yang cukup kompetitive. Bapak yang menjual juga tau tentang Indonesia karena tembakaunya selain itu ia memberikan wejangan buat kami untuk jalan malam hari menuju ke Grotta lighthouse. Dia bilang kalau kita bisa mendapatkan "magical moment" dalam perjalanan tersebut dan kemungkinan untuk melihar aurora cukup besar di daerah tersebut. Awalnya kami hanya tertawa saja, ternyata...
Kami siap-siap dan makan malam terlebih dahulu sebelum memulai pencarian aurora. Kami cek di google maps bahwa perjalanan ke area Grotta kurang lebih 1,5 jam dengan berjalan kaki. Entah kenapa, saat itu kami mengikuti saran si bapak dan sama sekali tidak cek apakah ada bus yang menuju ke sana. Udara sangat dingin dan berangin. Namun, tiba-tiba menjadi tenang sesaat.
Perjalanan ke Grotta
Sesaat kami terpana dengan sesuatu yang ada di langit. Kami merasa ada suasanya dan keheningan yang berbeda... serius ini, tapi sulit mendeskripsikan lewat tulisan hehe. Kami melihat ada semacam garis yang kami rasa itu aurora, namun kami tidak yakin. Kamera segera kita setting mengikuti rekomendasi di website-website untuk memfoto aurora. Setelah kami lihat hasilnya di kamera, ternyata benar garis itu adalah berwarna hijau.Kami sangat gembira walaupun auroranya sangat tipis dan hanya tampak di kamera. Setibanya di Grotta, suasanya menjadi bertambah sepi karena sudah benar-benar jauh dari pemukiman. Tidak ada cahaya sama sekali kecuali cahaya dari bulan. Suasanya sedikit mistis tapi menjadi biasa saja karena banyak sekali orang-orang yang ingin hunting aurora. setelah beberapa saat, akhirnya kami putus asa karena tidak ada tanda-tanda aurora akan muncul kembali. Selain itu udara sudah semakin dingin dan berangin

Aurora tapi sangat tipis
Untuk perjalanan pulang, kami (untungnya) tidak jalan kaki lagi. Tetiba kami melihat ada bus stop dan masih ada jadwal bus menuju ke city center. Tak lama bus itu pun tiba dan kami segera naik. Ohiya, tiket bus tidak dapat langsung dibeli di kondekturnya, kalian harus download applikasi Strætó untuk membeli tiket. 

Day 2 - Golden Circle Tour

Hari ini jadwal kami adalah mengikuti Golden Circle Tour. Buat kalian yang ingin menyewa mobil di Iceland sebenernya boleh dan bisa banget. Namun karena kami hanya berdua, tidak tau jalan dan tidak pernah nyetir saat keadaan bersalju, akhirnya kami memutuskan untuk mengikuti group tour saja. Untuk tour ini kami menggunakan Reykjavik Sightseeing. Tour dimulai pagi hari dan kami ambil yang jam 9 pagi. Untungnya bus terminalnya sangat dekat dengan penginapan kami.
Pemberhentian pertama dalam tour ini adalah  Þingvellir National Park yang merupakan UNESCO World Heritage. Suasana di pagi itu sangat dingin karena sudah di bawah 0 Celsius.

Si tour guide menjelaskan bahwa di daerah ini merupakan pertemuan antara lempeng tektonik North America dan Eurasian. Hmm... walaupun saya tidak begitu faham, tapi pemandangan di sini sangat menakjubkan karena semua diselimuti oleh salju.
Perjalanan selanjutnya dilanjutkan dengan mengunjungi kawasan Geyser Hot Spring.
Geyser
Di kawasan ini, turis bisa melihat lumpur panas yang meletup-letup
 
Namun yang menjadi main attraction bagi para turis di sini adalah erupsi geyser yang mengejutkan dan bisa sangat tinggi. Bersiap-siap untuk basah ya apabila kalian berada terlalu dekat, selain itu kita tidak tau arah erupsi dari geyser ini. 
Bagi kalian yang sudah mulai lapar, di wilayah ini kalian bisa membeli jajanan khas Iceland, salah satunya sup kambing. Namun, saya dan Cahoy sudah membawa bekal. Lagi-lagi sandwich yang kami beli di Bonus supermarket. Tentunya kalian dapat menghemat banyak uang karena di sini benar-benar wilayah turis. Kalau perlu bawa 2 sandwich sekaligus :). Kawasan ini juga seperti di Narnia karena dipenuhi oleh salju.
Bonus Sandwich to the rescue
Sebelum menuju ke tempat selanjutnya, tour ini berhenti di sebuah daerah di mana kita bisa memberi makan dan berfoto dengan Icelandic horses. Asli rambutnya tebel dan lembut banget !!!
  
Setelah singgah sebentar di tempat kuda-kuda ini, tidak terasa kami sudah sampai di tempat terakhir yaitu Gullfoss Waterfall. Wajib banget menggunakan fleece jacket di lapisan dalam atau apapun semacam wind breaker sebab anginnya kencang sekali dan sangat dingin. 
Total perjalanan untuk Golden Circle tour sekitar 7,5 - 8 jam. Waktu sangat cepat dan tidak terasa. Antara takjub dengan keindahan alam dan juga lelah perjalanan. Sayangnya kami mendapat berita buruk dari tour leader kami sebab Aurora tour malam ini di-cancel karena alasan cuaca. Kami langsung lemas-selemas-lemasnya. Btw, aurora tour ini memberikan garansi sampai kita bisa melihat aurora. Misal, hari ini sudah ikut trip tapi aurora tidak mucul, esok harinya kita masih bisa ikut tour ini sampai kita melihat aurora. Tapi kenyataannya kami hanya punya waktu esok hari. Sebab lusa kami akan ada trip hingga malam hari. Di perjalanan pulang, kami berdua sudah hopeless dan tertidur cukup lama selama di perjalanan. 
Anyway, kami diberikan satu bonus tambahan yaitu mengunjungi sebuah shopping mall di Hveragerði yang memperlihatkan efek dari gempa besar tahun 2008 di kawasan ini. Kita juga bisa melihat lempeng teknonik yang memisahkan dua benua antara Europe dan North Amerika. Lagi-lagi saya masih kurang faham mengenai ini. (silahkan tulis di kolom komentar apabila ada yang faham hehe)
Hveragerði 
Di malam hari, kami masih berharap untuk melihat aurora. Tapi apadaya, memang benar ternyata cuaca tidak bersahabat. Angin kencang dan sangat berawan, sungguh berbeda dengan malam kemarin, Namun kami tetap nekat untuk pergi ke Grotta. Sayangnya, cuaca benar-benar buruk dan sangat dingin dan berangin. Kamipun dengan perasaan kecewa akhirnya pulang ke penginapan. Btw, untuk dinner, kami sempat mecoba local fast food yang terkenal di Iceland, Aktu Taktu. Harga cukup affordable, tapi rasa B aja sih. hehe. Atau mungkin kami yang moodnya sedang tidak bagus malam itu :(
Aktu Taktu

Day 3 - The Day I Met You, Aurora

Bangun tidur mulai resah dan gelisah karena cuaca kok mendung dan gerimis. Tapi kami check di weather forecast agak siangan dan seterusnya akan terus cerah. Bermodalkan positive thinking akhirnya kami keluar dari penginapan sambil terus berharap cuaca akan cerah. Awalnya kami galau antara pergi ke Blue Lagoon atau jalan-jalan di Reykjavik. Akhirnya, kami memutuskan untuk keliling di Reykjavik saja karena masih banyak tempat-tempat yang belum dikunjungi. 
Pagi itu kami mengunjungi gereja Hallgrímskirkja karena lokasinya yang dekat dengan penginapan. Namun gerejanya masih tutup sehingga kami tidak dapat masuk.
Akhirnya kami keluar masuk toko saja sambil mencari souvenir yang bagus dan affordable. Salah satu yang menarik untuk dikunjungi adalah Kolaportið, flea market. Pasar ini hanya buka saat weekend saja. Kita bisa menemukan beragam jajanan khas Iceland yang pas buat oleh-oleh, serta beragam kerajinan atau barang-barang secondhand. 
Kolaportið, flea market
Buku Secondhand 
Ikan segar, kaviar dan fermented shark
Icelandic Cakes
Selesai muter-muter di pasar tersebut, kami segera mengunjungi kiosk hot dog yang sangat populer di Reykjavik, Bæjarins Beztu Pylsur. Antriannya cukup panjang, namun tidak perlu mengantri lama untuk mendapatkan pesanan kami. 
Ternyata makan satu hot dog tidak cukup bagi kami, sehingga kami memutuskan untuk sekalian makan siang dan mencoba Icelandic food yang masih masuk budget di Icelandic Street Food.
Icelandic Street Food
 
Kami memesan tiga menu yang menjadi signature di sini, Lamb soup, shellfish soup dan the fisherman's favorite. Rasa sup kambingnya seperti sup kambing di Indonesian. Kalau makan pakai nasi sudah pasti enak banget! Sayangnya tidak ada. Sedangkan untuk fish stew agak aneh bagi saya. Mungkin tidak terbiasa saja. Anyway, kita bisa makan sepuasnya di tempat ini. Jadi kita bisa me-refill makanan yang dipesan. Saya nambah sekali untuk supnya. 
Shellfish Soup
The Fisherman's Favorite
Lamb Soup
Setelah kenyang, kami melanjutkan jalan-jalan di pusat kota dan akhirnya mendapat kesempatan untuk masuk ke dalam gereja Hallgrímskirkja. Sebenarnya kita bisa juga naik ke atas untuk melihat kota Reykjavik, namun karena harus membayar lagi jadi kami hanya melihat-lihat ke dalam sebentar saja. 
 
Sebelum kembali ke penginapan untuk beristirahat, kami mampir lagi ke Bonus supermarket untuk membeli makan malam kami. Alhamdulillah, cuaca sudah terang kembali dan kami cek di FB Reykjavik Sightseeing bahwa aurora tour akan berlangsung malam ini. Kami sungguh excited tapi tetap harap-harap cemas karena untuk melihat aurora juga diperlukan keberuntungan. 
Sekitar jam 8 malem, kami keluar lagi untuk mengikuti aurora tour. Semua perlengkapan perang, alias jaket tebal, longjon, fleece jacket, kaos kaki tebal, gloves, scarf sudah kami pakai. Langit sangat cerah dan nyaris bulan purnama. Jam 9 tur pun dimulai dan kami dibawa ke satu daerah yang tidak terlalu dari kota namun sangat sepi, lapang dan terbebas dari cahaya-cahaya kota. Udara sangat dingin, namun para peserta tour tetap bersemangat menunggu aurora. Sang tour guide, Bani asal Slovakia, menjelaskan mengenai aurora dan juga membantu men-setting kamera kami yang sesuai untuk memfoto aurora. Satu jam berlalu... dan aurora tidak mucul... dua jam berlalu dan tetap saja tidak ada tanda-tanda. Banyak pengunjung sudah mulai masuk ke bis karena udara sangat dingin dan kami mulai putus asa. Bahkan, guide kami juga sudah balik ke bis dan mulai menanyakan apakah kita akan balik ke kota lagi atau tidak. 
Menanti aurora
Tiba-tiba kami mendengar ada orang berteriak dari luar, semua orang di dalam bis langsung mencari tau ada apa di luar. Kami mendengar sayup-sayup bahwa aurora muncul. Seketika semua orang di dalam bus panik dan berebut untuk keluar bus, bahkan banyak dari mereka yang tidak siap karena baru saja terbangun dari tidurnya. 
Sesaat setelah keluar bus, semua orang berteriak ada yang tertawa, berpelukan dan bahkan sampai menangis karena berhasil melihar aurora. Di awal kemunculan, aurora hanya satu garis saja
Image may contain: 1 person, sky, ocean, outdoor and nature
Finally Aurora
Image may contain: one or more people, people standing, sky, ocean and outdoor

Tapi lama-lama bertambah besar dan menari-nari dengan indahnya di langit. Perasaan sungguh campur aduk melihanya. Rasanya ingin mengabadikan keindahan fenomena alam ini. Tapi ada daya tidak bawa tripod sehingga hasil jepretan tidak terlalu bagus. Selain itu, udara sangat dingin sehingga sulit untuk mengambil foto karena tangan kedinginan. Kami baru sadar bahwa dari tour yang kami ikuti terdapat jasa foto, lumayan ada foto yang cukup bagus dari kamera mereka. Setelah kurang lebih 30 menit, lama-kelamaan aurora sudah mulai menghilang. Kamipun kembali ke bis dengan perasanaan yang sangat gembira. 
Image may contain: one or more people, people standing, sky, night, outdoor and nature

Image may contain: sky, outdoor and nature

Image may contain: one or more people, sky, night and outdoor
Image may contain: one or more people and sky
Image may contain: one or more people, people standing, sky, outdoor and nature

Day 4 - Jökulsárlón Glacial Lagoon

Kami bangun pagi ini dengan sangat gembira karena masih terbawa suasana kemarin malam. Selain itu hari ini kami akan mengikuti trip ke bagian selatan Iceland. Untuk Trip hari ini, kami menggunakan jasa Reykjavik Excursion. Sekitar pukul 8:30 kami sudah sampai di central bus terminal dan trip dimulai pukul 9. 
Tak lama trip dimulai, saya langsung tertidur karena masih sangat mengantuk dan matahari belum terbit karena masih musim dingin. Pemberhentian pertama kami adalah di Lava Center. Di tempat ini kami bisa mendapatkan informasi mengenai aktivitas volcano dan juga gempa bumi dari video yang ditayangkan, exhibition ataupun informasi di dinding.
pemutaran video mengenai aktivitas volcano di Iceland
Tidak terlalu lama di tempat tersebut, destinasi selanjutnya adalah ke air terjun Seljalandsfoss. Air terjun ini memiliki tinggi sekitar 60m. Suasanya di sini sekitar air terjun juga sangat tenang, alami dan tentunya dingin. Harus berhati-hati karena jalanan juga licin dan siap-siap untuk kecipratan airnya ya. Tapi sangat segar kok 
Seljalandsfoss
Perlindungan extra biar tidak kedinginan 

Tak jauh dari air terjun ini, kami diantar menuju air terjun selanjutnya yaitu Skógafoss yang merupakan salah satu air terjun terbesar di Iceland dengan lebar 25 m dan tinggi 60 m. 

Perjalanan hari ini cukup jauh dan kami lupa membawa bekal andalah, Bonus sandwich, karena banyak toko yang tutup di hari minggu.Jadi kami tahan-tahan saja agar tidak terlalu lapar. Beberapa jam kemudian kami sampai di Vik, kota kecil dibagian selatan Iceland . Di sini, kami menyempatkan untuk membeli beberapa asupan untuk persediaan selama perjalanan sebab perjalanan masih lama. 
Víkurkirkja

Tak jauh dari tempat ini, kita bisa menuju ke Reynisfjara beach yang terkenal dengan pantai berpasir hitam. 
Selain itu juga terkenal dengan 3 batu besar yang jatuh dari Reynisfjall, Sayangnya kami tidak sempat mendekati tempat tersebut karena harus melanjutkan ke destinasi berikutnya

Perjalanan menuju destinasi terakhir, Sólheimajökull, cukup jauh. Sempat bangun tidur beberapa kali di bis dan belum sampai-sampai. Sólheimajökull merupakan daerah di mana kita bisa menemukan glacier. Kami sangat takjub dengan pemandangan di daerah tersebut karena banyak bongkahan es berukuran besar yang mengapung di sungai. Namun, secara bersamaan cukup menyedihkan karena jumlah es-nya sudah semakin berkurang akibat pemanasan global. 
Saat sedang berjalan-jalan, tetiba kami melihat anjing laut sedang berenang 
anjing laut
Harus berhati-hati saat ke sini di musim dingin karena sangat licin. Ada baiknya kalian menggunakan semacam besi yang diikat di sepatu, saya lupa namanya hehe. 
Tak jauh dari tempat tersebut, terdapat pantai berpasir hitam yang penuh dengan bongkahan es. Hati-hati apabila terlalu dekat dengan laut karena ombaknya cukup besar dan airnya sangat dingin.

Tanpa terasa, sudah saatnya kami kembali ke bis dan pulang ke Reykjavik. Perjalanan hari ini menghabiskan waktu sekitar 10-11 jam, namun kami sangat puas dengan keindahan alam di Iceland. Dalam perjalanan balik, kami melihat secercah aurora, namun sangat tipis. Sehingga, bis terus melaju menuju ibu kota. Dalam perjalanan pulang, juga bis berhenti lagi di Vik dan satu tempat untuk mengisi bensin. Ini adalah kesempatan untuk membeli makan dan ke toilet, hehe.

Day 5 - Time to go back home

Hari ini adalah hari terkahir kami di Iceland. Awalnya kami masih berniat untuk ke supermarket favorit kami (sudah apal dong namanya? haha) sayangnya mereka baru buka jam 10 pagi dan seperti sudah tidak sempat untuk kami menuju kesana karena flight kami jam 12:45.

Budget

Berikut rough budget yang kami habiskan selama di sana. Budget di bawah ini di luar tiket pesawat dan keperluan lain seperti makan dan membeli souvenir. To be noted bahwa semua pengeluaran tergatung dengan style liburan, pemilihan akomodasi, dll. 

General Tips

  • Pakaian: pilih jacket winter yang waterproof dan berfungsi juga sebagai windbreaker, membawa longjon, jacket berbahan fleece, kaos kaki wool (atau yang tebal), sepatu waterproof dan outdoor style, gloves, scarf besar, kupluk yang menutup telinga juga
  • Uang cash: tidak diperlukan, mostly sudah bisa melakukan transaksi dengan card
  • Aurora Boreallis: sangat bergantung dengan cuaca jadi sangat untung-untungan, download applikasi untuk cek aurora forecast.
  • Makan murah: masak! belanjanya di Bonus Supermarket. 
Terimakasih sudah membaca blog saya di Iceland. Semoga bisa memberikan gambaran bagi yang ingin berlibur kesana 

No comments:

Post a Comment