Saturday, 28 July 2018

Jalan-Jalan Eropa Timur: Wawel Castle and Old Town Krakow, Poland.

Halo! sesuai janji saya di-postingan sebelumnya. Sekarang saya akan membagi pengalaman perjalanan saya setiap harinya dan juga tempat-tempat yang saya kunjungi. Perjalanan ini berawal dari wacana yang akhirnya liburan musim panas kali ini, saya beserta 2 teman Indonesia di Swedia memutuskan untuk menjelajah negara-negara di wilayah Eropa tengah dan timur. 


Wawel Castle (tapi blur haha)
Perjalanan pertama dimulai di Krakow, Polandia. Saya bersama Etha terbang menggunakan Ryan Air (budget airlines di Eropa) dari airport Malmö, Swedia. Perjalanan menuju Krakow kurang lebih satu jam dan 15 menit. Setibanya di sana, kami berdua langsung menuju stasiun kereta untuk menuju ke sentral. Sayangnya, saat kami tiba, kereta baru saja berangkat dan kami harus menunggu sekitar satu jam untuk kereta berikutnya dikarenakan adanya gangguan. Akan tetapi, sebagai altrernatif, disediakan bis pengganti. Akhirnya kami memutuskan unutk naik bis tersebut dan perjalanan sekitar dua puluh lima sama tiga puluh menit menuju ke sentral. Tiket menuju sentral adalah 9 zlothy.
Tram di Krakow
Setibanya di stasiun bis di sentral, kami langsung menuju restoran asia yang berada disana karena kami belum sempat makan siang. Kemudian, Inez dan Alex yang sudah terlebih dahulu tiba di Krakow datang menghampiri kami. Tidak lupa kami membeli 48-hours tiket untuk memudahkan transportasi disana. Harga tiket 24 Zlothy selain itu ada potongan harga untuk pelajar (harga untuk 24-hours adalah 15 zloty). Setela kenyang, kami menuju penginapan AirBnB kami. Apartemen cukup besar dengan kamar tidur di lantai atas. Kami beristirahat sebentar lalu kami melanjutkan perjalanan. 
Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Wawel Castle. Kastil ini berada di tengah kota Krakow dan menjadi simbol dari kemerdekaan Polandia. Setibanya disana, kami langsung takjub dengan kemegahan bangunan ini dan juga keindahan disekelilingnya. Dari luar kastil, kami dapat melihat sungai Vistula / Wisla yang sangat indah


Sungai Vistula / Wisla

Setelah itu kami masuk lebih dekat menuju kastil. Terdapat taman dengan bunga-bunga yang berwarna-warni yang menambah keindahan dari kastil tersebut. Sayangnya kami tidak dapat masuk ke dalam kastil tersebut karena sudah terlalu sore. Sehingga kami hanya berkeliling dan mengambil beberapa foto disekitar Wawel Castle


Saya di depan Wawel Castle
Memasuki wilayah Wawel Castle
Wawel Castle

Foto di luar area castle

Karena sudah waktunya makan malam, kami mencari restoran yang menyajikan makanan Polandia. Akhirnya kami memutuskan untuk makan disalah satu restoran bernama Restauracja Pod Baranem. Setibanya disana, sebenernya kami sudah menduga bahwa restauran ini bukanlan budget restauran karena interiornya yang fancy dan terdapat logo Michelin Restoran. Karena sudah lapar, kami akhirnya tetap melanjutkan untuk makan malam disana. Saya memesan salah satu menu andalan mereka yaitu beef tongue with Polish style sauce yang disajikan dengan kentang rebus. Beef tonguenya sangat lembut dengan sauce yang rasanya seperti ada campuran lemon dan daun dill. Dari rasa dan pelayanan memang sangat enak, akan tetapi untuk harga memang lumayan mahal. Tapi ini adalah bagian dari perjalanan kami, dan kapan lagi makan disalah satu restoran yang direkomendasikan oleh Michelin. Walaupun bukan di Michelin Star restoran. Hehe

Beef Tongue with Horseradish Sauce
Dan ini pesanan lainnya yang saya lupa namanya :D

Creme of Wild Mushroom Served in Bread



Setelah kenyang, kami melanjutkan jalan-jalan mengunjungi Old Town yang berada di pusat kota Krakow. Daerah ini memang menjadi pusat wisata baik turis dalam negeri ataupun manca negara. Ada banyak cafe dan restoran, serta toko sovenir yang menjual beragam magnet dan oleh-oleh khas Krakow atau Polandia. 





Selain Itu, ada satu gereja yang sangat megah (St. Mary's Basilica). Di sini juga merupakan titik dimana kita bisa naik kereta kuda untuk mengelilingi area ini. 
St. Mary's Basilica

Kereta kuda untuk keliling kota tua

Goat Statue in main square
Perjalanan hari pertama kami selesai sekitar jam 10 malam dan kami kembali ke penginapan. Oiya, untuk mempermudah perjalanan selama di Krakow, disarakan untuk men-download applikasi ”Jakdojade” karena transportasi tidak terintegrasi dengan Google Maps

Ikutin terus blog saya ya... segera akan lanjut hari ke-2 di Krakow :) 

Thursday, 26 July 2018

Jalan Jalan Eropa Timur: Itinerary Selama 3 Minggu

Akhirnya kembali nulis blog lagi setelah sempet berhenti sekian lama 😊

Kali ini saya akan berbagi itinerary dan tips perjalanan di Central and Eastern Europe selama kurang lebih 3 Minggu.

Itinerary
Berikut ini adalah itinerary saya selama 3 minggu perjalanan. Namun, ada sedikit perubahan di Slovenia karena saya mengubah jam perjalanan menjadi lebih cepat. 

Itinerary selama 3 minggu
Itinerary ini bisa dibilang versi ambisus haha. ada beberapa yang bisa diperpanjang durasinya atau dipersingkat. Sebagai contoh di Krakow, seandainya ada satu hari tambahan, saya bisa mengunjungi Auschwitz. Selain itu di Austria, sedikit menyesal karena tidak sempat mengunjungi Hallstaat.

Tiket selama perjalanan:
  1. Karena saat ini saya sedan tinggal di Swedia, jadi saya mencari penerbangan paling murah dari tempat saya tinggal. Apabila memiliki banyak waktu luang, ada baiknya untuk melakukan pemesanan dari jauh-jauh hari untuk mendapatkan tiket murah. Saya mendapatkan tiket kurang lebih 200ribu Rupiah dari Malmö, Swedia menuju Krakow, Polandia.
  2.  Untuk pindah-pindah antar kota, saya menggunakan FlixBus. Oh iya, Flixbus memiliki paket namanya Interflix dimana dengan 99Euro kita bisa pergi kemana saja sebanyak 5 kali. Dengan catatan perjalanan tersebut merupakan perjalan langsung (direct). Jadi, ada baiknya kalian menggunakan ini untuk perjalanan jarak jauh. Sedangkan untuk perjalanan jarak dekat dan harga dibawah 10 Euro sebaiknya dibeli terpisah agar tiket Interflix bisa dimaksimalkan. Jangan lupa untuk mendownload aplikasi FlixBus, selain lebih mudah untuk melakukan pemesanan, kita juga tidak dikenakan service charge yang berkisar 1-2 Euro
  3. Untuk beberapa perjalanan yang tidak dilalui Flixbus, coba cari dengan menggunakan bis lokal dan cek melalui goeuro.com
  4. Untuk transportasi lokal, coba bandingkan harga tiket satuan dan tiket 24 jam. Adakalanya, tiket 24 jam menjadi lebih murah.
Persiapan fisik dan mental, beserta alat tempur:
Jalan-jalan merupakan hal yang menyenangkan akan tetapi, di balik itu semua, kita harus mempersiapkan mental dan fisik (terutama yang akan melakukan solo travelling). Di awal perjalanan saya cukup ambisius untuk mengunjungi banyak tempat. Namun, ada baiknya untuk mengatur rute perjalanan sehingga bisa menghemat waktu dan energi. Selain itu, ikuti kata pepatah ”sedia payung sebelum hujan” sebab kita tidak pernah tau kapan akan hujan sekalipun di musim panas. Saya mengalami beberapa hujan lebat selama diperjalanan ini.
Tidak hanya hujan, jalan-jalan saat summer juga berarti harus siap dengan panasnya sinar matahari. Jangan disangka, ternyata di Eropa kalau sudah panas, bisa panas sekali dengan suhu 28-32 derajat celcius. Namun, di sini tidak lembab seperti di Indonesia. Oleh karena itu, bawa topi dan kacamata hitam!
Gunakan sepatu atau sandal yang enak dipakai untuk perjalanan panjang. Serta bawa baju secukupnya atau kurang dari cukup. Mengapa? Karena sudah pasti kita akan berbelanja! Ini adalah pilihan, kalau memang tidak mau berbelanja, maka harus dipersiapkan baju, celana, pakaian dalam dan kaus kaki sesuai dengan kebutuhan. Jangan lupa untuk membawa jaket yang ringan mengingat kondisi cuaca yang tidak suka berubah-ubah.
Bawa obat-obatan, vitamin dan mungkin obat gosok. Selama perjalanan ini saya sempat tidak enak badan, mungkin karena capek dan udara. Sebenernya saya lupa membawa ini semua, tapi akhirnya saya membeli obat-obatan di apotek.

Penginapan:
Selama perjalanan ini, saya menggunakan beberapa jenis penginapan:
  1. Airbnb: sesuai apabila pergi ber-2 atau lebih. Perhitungannya bisa setara dengan tinggal di hostel (bukan hotel ya! Hahaha).
  2. Hostel: harus benar-benar membaca deskripsi dan review dari hostel tersebut. Selain itu cek kembali apakah harga yang tertera suadah harga final atau masih ada biaya tambahan
  3. Couchsurfing: baca baik-baik profile host yang akan kita tinggali, cek refernsi dari surfers lainnya, cek keadaan rumah
Selain itu, perhatikan lokasi dari akomodasi tersebut. Usahakan mencari yang dekat pusat kota, namun biasanya harganya agak lebih mahal

Mata Uang
Selama perjalanan ini, banyak mata uang yang dipakai karena hampir semua negara tersebut memiliki mata uang sendiri - tidak menggunakan Euro. Saya sarankan untuk tidak membawa uang cash terlalu banyak, pertama dari segi keamanan dan yang kedua karena sudah banyak yang bisa menggunakan kartu baik debit atau kartu kredit. Rate tukarnya juga tidak terlalu signifikan.

Apabila ingin mengambil uang cash, sebaiknya langsung di ATM milik bank lokal di negara tersebut sebab rate-nya lebih bagus. Ada banyak ATM di sekitar tourist attraction namun ratenya tidak terlalu bagus. Sedangkan untuk menukar uang, usahakan mencari money changer yang tidak berlokasi di daerah wisata. Lagi-lagi ini berkaitan dengan rate yang ditawarkan.

Berikut list mata uang dari negara-negara tersebut dan konversinya per 1 mata uang tersebut ke Rupiah dan Euro (konversi menggunakan XE Currency per 27 July 2018)


1. Polish złoty ( Rp. 3.922 atau 0.23 euro)

2. Czech koruna (Rp 656 atau 0.03 euro)

3. Austria, Slovakia dan Slovenia euro (Rp. 16.829)

4. Hungarian forint (Rp. 51,9 atau 0.0031 euro)

5. Croatian Kuna (Rp. 2.273 atau 0.13 euro)

 
Semoga itinerary ini dan beberapa tips perjalanan bisa membantu kalian apabila ingin berjalan-jalan ke Eropa Timur. Untuk cerita perharinya di setiap kota, nanti akan saya update di postingan-postingan selanjutnya

Terimakasih
Andhika