Akhirnya kembali
nulis blog lagi setelah sempet berhenti sekian lama 😊
Kali ini saya
akan berbagi itinerary dan tips perjalanan di Central and Eastern Europe selama
kurang lebih 3 Minggu.
Itinerary
Berikut ini adalah itinerary saya selama 3 minggu perjalanan. Namun, ada sedikit perubahan di Slovenia karena saya mengubah jam perjalanan menjadi lebih cepat.
| Itinerary selama 3 minggu |
Itinerary ini bisa dibilang versi ambisus haha. ada beberapa yang bisa diperpanjang durasinya atau dipersingkat. Sebagai contoh di Krakow, seandainya ada satu hari tambahan, saya bisa mengunjungi Auschwitz. Selain itu di Austria, sedikit menyesal karena tidak sempat mengunjungi Hallstaat.
Tiket selama perjalanan:
- Karena saat ini saya sedan tinggal di Swedia, jadi saya mencari penerbangan paling murah dari tempat saya tinggal. Apabila memiliki banyak waktu luang, ada baiknya untuk melakukan pemesanan dari jauh-jauh hari untuk mendapatkan tiket murah. Saya mendapatkan tiket kurang lebih 200ribu Rupiah dari Malmö, Swedia menuju Krakow, Polandia.
- Untuk pindah-pindah antar kota, saya menggunakan FlixBus. Oh iya, Flixbus memiliki paket namanya Interflix dimana dengan 99Euro kita bisa pergi kemana saja sebanyak 5 kali. Dengan catatan perjalanan tersebut merupakan perjalan langsung (direct). Jadi, ada baiknya kalian menggunakan ini untuk perjalanan jarak jauh. Sedangkan untuk perjalanan jarak dekat dan harga dibawah 10 Euro sebaiknya dibeli terpisah agar tiket Interflix bisa dimaksimalkan. Jangan lupa untuk mendownload aplikasi FlixBus, selain lebih mudah untuk melakukan pemesanan, kita juga tidak dikenakan service charge yang berkisar 1-2 Euro
- Untuk beberapa perjalanan yang tidak dilalui Flixbus, coba cari dengan menggunakan bis lokal dan cek melalui goeuro.com
- Untuk transportasi lokal, coba bandingkan harga tiket satuan dan tiket 24 jam. Adakalanya, tiket 24 jam menjadi lebih murah.
Persiapan fisik dan mental, beserta alat tempur:
Jalan-jalan
merupakan hal yang menyenangkan akan tetapi, di balik itu semua, kita harus
mempersiapkan mental dan fisik (terutama yang akan melakukan solo travelling). Di awal perjalanan
saya cukup ambisius untuk mengunjungi banyak tempat. Namun, ada baiknya untuk
mengatur rute perjalanan sehingga bisa menghemat waktu dan energi. Selain itu,
ikuti kata pepatah ”sedia payung sebelum hujan” sebab kita tidak pernah tau
kapan akan hujan sekalipun di musim panas. Saya mengalami beberapa hujan lebat
selama diperjalanan ini.
Tidak hanya
hujan, jalan-jalan saat summer juga berarti harus siap dengan panasnya sinar
matahari. Jangan disangka, ternyata di Eropa kalau sudah panas, bisa panas
sekali dengan suhu 28-32 derajat celcius. Namun, di sini tidak lembab seperti
di Indonesia. Oleh karena itu, bawa topi dan kacamata hitam!
Gunakan sepatu
atau sandal yang enak dipakai untuk perjalanan panjang. Serta bawa baju
secukupnya atau kurang dari cukup. Mengapa? Karena sudah pasti kita akan
berbelanja! Ini adalah pilihan, kalau memang tidak mau berbelanja, maka harus
dipersiapkan baju, celana, pakaian dalam dan kaus kaki sesuai dengan kebutuhan.
Jangan lupa untuk membawa jaket yang ringan mengingat kondisi cuaca yang tidak
suka berubah-ubah.
Bawa obat-obatan,
vitamin dan mungkin obat gosok. Selama perjalanan ini saya sempat tidak enak
badan, mungkin karena capek dan udara. Sebenernya saya lupa membawa ini semua,
tapi akhirnya saya membeli obat-obatan di apotek.
Penginapan:
Selama perjalanan
ini, saya menggunakan beberapa jenis penginapan:
- Airbnb: sesuai apabila pergi ber-2 atau lebih. Perhitungannya bisa setara dengan tinggal di hostel (bukan hotel ya! Hahaha).
- Hostel: harus benar-benar membaca deskripsi dan review dari hostel tersebut. Selain itu cek kembali apakah harga yang tertera suadah harga final atau masih ada biaya tambahan
- Couchsurfing: baca baik-baik profile host yang akan kita tinggali, cek refernsi dari surfers lainnya, cek keadaan rumah
Selain itu, perhatikan lokasi dari akomodasi tersebut. Usahakan mencari
yang dekat pusat kota, namun biasanya harganya agak lebih mahal
Mata Uang
Selama perjalanan ini, banyak mata uang yang dipakai karena hampir semua negara tersebut memiliki mata uang sendiri - tidak menggunakan Euro. Saya sarankan untuk tidak membawa uang cash terlalu banyak, pertama dari segi keamanan dan yang kedua karena sudah banyak yang bisa menggunakan kartu baik debit atau kartu kredit. Rate tukarnya juga tidak terlalu signifikan.
Apabila ingin mengambil uang cash, sebaiknya langsung di ATM milik bank lokal di negara tersebut sebab rate-nya lebih bagus. Ada banyak ATM di sekitar tourist attraction namun ratenya tidak terlalu bagus. Sedangkan untuk menukar uang, usahakan mencari money changer yang tidak berlokasi di daerah wisata. Lagi-lagi ini berkaitan dengan rate yang ditawarkan.
Berikut list mata uang dari negara-negara tersebut dan konversinya per 1 mata uang tersebut ke Rupiah dan Euro (konversi menggunakan XE Currency per 27 July 2018)
1. Polish złoty ( Rp. 3.922 atau 0.23 euro)
2. Czech koruna (Rp 656 atau 0.03 euro)
3. Austria, Slovakia dan Slovenia euro (Rp. 16.829)
4. Hungarian forint (Rp. 51,9 atau 0.0031 euro)
5. Croatian Kuna (Rp. 2.273 atau 0.13 euro)
Semoga itinerary ini dan beberapa tips perjalanan bisa membantu kalian apabila ingin berjalan-jalan ke Eropa Timur. Untuk cerita perharinya di setiap kota, nanti akan saya update di postingan-postingan selanjutnya
Terimakasih
Andhika
Terimakasih
Andhika
No comments:
Post a Comment