Wednesday, 1 August 2018

Jalan-Jalan Eropa Timur: Krakow and Wieliczka Salt Mine, Poland.

Perjalanan hari ke -2 di Krakow, kami putuskan untuk mengunjungi Salt Mine Museum. Untuk yang mau nonton videonya silahkan check di link youtube saya

Perjalanan menuju lokasi sekitar 45 menit dari tempat kami menginap. Untuk sampai kesana, kami harus membeli tiket tambahan karena sudah berada di zona II tepatnya di kota Wieliczka. Untuk masuk ke Salt Mine, saya mencoba untuk membeli tiket untuk pelajar. Sayangnya, saya tidak bisa membeli tiket tersebut karena saya sudah lebih dari 26 tahun. Tiket masuk untuk dewasa adalah 94 zloti (untuk pelajar 74 zloti) dan saya membayar extra 10 zloti untuk kamera. 

Wieliczka Salt Mine
Tiket yang kami beli sudah termasuk dengan tour guide dan audio. Tidak perlu khawatir karena tour guide menggunakan Bahasa Inggris. Selain itu juga terdapat tour dalam bahasa lain dan tentunya bahasa Polandia.

Durasi tour di Salt Mine kurang lebih 3 jam. Salt Mine museum awalnya merupakan tambang garam terbesar di Krakow. Namun akhirnya, tambang ini ditutup karena menurunnya harga garam. Salt Mine Museum juga masuk dalam daftar UNESCO World Heritage Sites. Sebelum memasuki area tambang, kami harus menuruni anak tangga hingga kurang lebih 64 meter dibawah permukaan tanah. Disarankan untuk membawa jaket atau sweater bagi yang tidak tahan dingin karena suhu di bawah berkisar 14-16 derajat celcius.
Tangga turun yang sangat banyak
64 meter di bawah permukaan tanah


Selama perjalanan, kami diceritakan sejarah mengenai tambang ini dan kegiatan para penambang.

Guide kami selama tour di Salt Mine






Selain itu, kami juga diceritkan mengenai legenda Puteri Kinga, puteri asal Hungaria yang akan menikah dengan Boleslaw V the Chaste, pangeran dari Krakow. Sang putri membuang cincin pertunangannya dengan sang pangeran di Maramaros, Hungary sebelum pergi ke Polandia. Kemudian, ia meminta para penambang untuk menemukan cincin tersebut. Para pernambang berhasil menemukan cincin tersebut dan Putri Kinga dijadikan simbol dari tambang tersebut.

Legenda Putri Kinga dan Boleslaw V the Chaste
Terdapat banyak ruangan di dalam tambag tersebut, namun yang menarik perhatian saya adalah The Chapel of St. Kinga yang berada di dalam tambang. Chapel tersebut hingga saat ini masih digunakan untuk acara keagamaan hingga tempat menikah.

St. Kinga's Chapel Sign
St. Kinga's Chapel (Dari Atas)
Altar di St.Kinga's Chapel
St. Kinga's Chapel & Saya haha
Selain chapel ini, di Salt Mine ini terdapat banyak sekali chamber atau kamar-kamar. Bahkan ada satu chamber dimana kita bisa menikmati musik karya Chopin









Setelah tur berakhir, kami memutuskan untuk makan siang dengan menu pierogi atau dumpling khas Polandia di Przystanek Pierogarnia. Tempat ini masuk dalam list tempat makan yang menyajikan masakan khas Polandia dengan harga yang bersahabat. Saya memesan Pierogi dengan isian jamur dan keju serta beetroot soup. Biaya makan perorang berkisar 15 zloti.  
Przystanek Pierogarnia
Beetroot Soup
Pierogi atau Dumpling Khas Poland
Sehabis mengisi perut, kami menggunjungi marketplace di kawasan kota tua. Tempat ini adalah tempat untuk berbelanja oleh-oleh. Saya pun tak lupa untuk membeli magnet kulkas untuk dibawa pulang ke Indonesia. Tak disangkan, hujan turun sangat lebat sehingga kami tetap menunggu di area ini.
Marketplace di Area Old Town
Magnet Fridge
Krakow's Dragon Souvenir
Other Souvenirs
Selain souvenirs khas Poland dan Krakow, di sini juga menjual souvenir lainnya. Bahakan bisa ditemukan boneka Matryoshka yang khas dari Rusia. Walaupun Poland dan Rusia terkait dalam sejarah. Tapi apakah souvenir Rusia di Poland juga termasuk tourist trap? hehe

Setelah hujan mulai reda, kami memutuskan untuk membeli es krim yang berjarak tidak jauh dari marketplace. Kami hanya memesan satu es krim dan karena ukuran es krim tersebut besar, cukup untuk kami berempat. Bentuknya seperti es krim Monas di A&W namun lebih besar dan rasanya lebih enak.
Inez dan Es Krim
Setelah hujan reda, kami melanjutkan untuk mengunjungi daerah Yahudi (Jewish district).
Jewis District
Hujan di Krakow

Sejarahnya, dahulu banyak orang Yahudi yang tinggal di wilayah tersebut. Saat itu ada pertunjukan musik tradisional (EtnoKrakow) dan kami menyempatkan untuk menikmati konser tersebut.

 
Setelah itu kami menuju food court dan mencoba Zapiekanka yang menjadi ciri khas di daerah tersebut. Rotinya sangat panjang dengan toping yang sesuai dengan pilihan kami. Saya berbagi dengan Etha karena porsinya yang cukup besar. Sayangnya, kami tidak sempat untuk mengelilingi daerah tersebut. Saya sendiri menyukai lingkungan di daerah tersebut dan daerah ini pasti akan saya kunjungi lagi apabila saya kembali ke Krakow.
Food Court di Jewish Area
Sharing dengan Etha
Karena porsinya terlalu besar untuk sendiri


Tak terasa hari ini adalah hari terakhir di Krakow karena besok kami akan melanjutkan perjalanan ke Prague, Czeck Republic. Saya merasa masih banyang yang bisa dikunjungi di Krakow. Beberapa yang masuk di dalam daftar saya adalah Jewish District, Auscwitz camp dan foto di patung naga di dekat Wawel Castle 
see you!
Jangan lupa untuk follow terus blog saya dan ikuti terus perjalanan selanjutnya di kota lain 😊

No comments:

Post a Comment