Perjalanan hari
ke -2 di Krakow, kami putuskan untuk mengunjungi Salt Mine Museum. Untuk yang mau nonton videonya silahkan check di link youtube saya
Perjalanan
menuju lokasi sekitar 45 menit dari tempat kami menginap. Untuk sampai kesana,
kami harus membeli tiket tambahan karena sudah berada di zona II tepatnya di
kota Wieliczka. Untuk masuk ke Salt Mine,
saya mencoba untuk membeli tiket untuk pelajar. Sayangnya, saya tidak bisa
membeli tiket tersebut karena saya sudah lebih dari 26 tahun. Tiket masuk untuk
dewasa adalah 94 zloti (untuk pelajar 74 zloti) dan saya membayar extra 10 zloti
untuk kamera.
 |
| Wieliczka Salt Mine |
Tiket yang kami
beli sudah termasuk dengan
tour guide dan
audio. Tidak perlu khawatir karena
tour
guide menggunakan Bahasa Inggris. Selain itu juga terdapat tour dalam
bahasa lain dan tentunya bahasa Polandia.
Durasi tour di
Salt Mine kurang lebih 3 jam. Salt Mine museum awalnya merupakan tambang garam terbesar
di Krakow. Namun akhirnya, tambang ini ditutup karena menurunnya harga garam. Salt
Mine Museum juga masuk dalam daftar UNESCO World Heritage Sites. Sebelum
memasuki area tambang, kami harus menuruni anak tangga hingga kurang lebih 64
meter dibawah permukaan tanah. Disarankan untuk membawa jaket atau sweater bagi yang tidak tahan dingin karena suhu di bawah berkisar 14-16 derajat celcius.
 |
| Tangga turun yang sangat banyak |
 |
| 64 meter di bawah permukaan tanah |
Selama perjalanan, kami diceritakan sejarah mengenai tambang ini dan kegiatan
para penambang.
 |
| Guide kami selama tour di Salt Mine |
Selain itu, kami juga diceritkan mengenai legenda Puteri Kinga,
puteri asal Hungaria yang akan menikah dengan Boleslaw V the Chaste, pangeran
dari Krakow. Sang putri membuang cincin pertunangannya dengan sang pangeran di
Maramaros, Hungary sebelum pergi ke Polandia. Kemudian, ia meminta para
penambang untuk menemukan cincin tersebut. Para pernambang berhasil menemukan
cincin tersebut dan Putri Kinga dijadikan simbol dari tambang tersebut.
 |
| Legenda Putri Kinga dan Boleslaw V the Chaste |
Terdapat banyak
ruangan di dalam tambag tersebut, namun yang menarik perhatian saya adalah The Chapel of St. Kinga yang berada di dalam tambang. Chapel tersebut hingga saat ini masih
digunakan untuk acara keagamaan hingga tempat menikah.
Setelah tur
berakhir, kami memutuskan untuk makan siang dengan menu pierogi atau dumpling
khas Polandia di Przystanek Pierogarnia. Tempat ini masuk dalam list tempat
makan yang menyajikan masakan khas Polandia dengan harga yang bersahabat. Saya
memesan Pierogi dengan isian jamur dan keju serta beetroot soup. Biaya makan
perorang berkisar 15 zloti.
 |
| Przystanek Pierogarnia |
 |
| Beetroot Soup |
 |
| Pierogi atau Dumpling Khas Poland |
Sehabis mengisi
perut, kami menggunjungi marketplace di kawasan kota tua. Tempat ini adalah
tempat untuk berbelanja oleh-oleh. Saya pun tak lupa untuk membeli magnet
kulkas untuk dibawa pulang ke Indonesia. Tak disangkan, hujan turun sangat
lebat sehingga kami tetap menunggu di area ini.
 |
| Marketplace di Area Old Town |
 |
| Magnet Fridge |
 |
| Krakow's Dragon Souvenir |
 |
| Other Souvenirs |
Selain souvenirs khas Poland dan Krakow, di sini juga menjual souvenir lainnya. Bahakan bisa ditemukan boneka Matryoshka yang khas dari Rusia. Walaupun Poland dan Rusia terkait dalam sejarah. Tapi apakah souvenir Rusia di Poland juga termasuk tourist trap? hehe
Setelah hujan mulai reda, kami
memutuskan untuk membeli es krim yang berjarak tidak jauh dari marketplace.
Kami hanya memesan satu es krim dan karena ukuran es krim tersebut besar, cukup untuk kami berempat. Bentuknya seperti es krim Monas di A&W
namun lebih besar dan rasanya lebih enak.
 |
| Inez dan Es Krim |
Setelah hujan reda, kami melanjutkan untuk mengunjungi daerah Yahudi (
Jewish district).
 |
| Jewis District |
 |
| Hujan di Krakow |
Sejarahnya, dahulu banyak orang Yahudi yang tinggal di wilayah tersebut. Saat itu ada pertunjukan musik tradisional (EtnoKrakow) dan kami menyempatkan untuk menikmati konser tersebut.
Setelah itu kami menuju food
court dan mencoba Zapiekanka yang menjadi ciri khas di daerah tersebut. Rotinya
sangat panjang dengan toping yang sesuai dengan pilihan kami. Saya berbagi
dengan Etha karena porsinya yang cukup besar. Sayangnya, kami tidak sempat
untuk mengelilingi daerah tersebut. Saya sendiri menyukai lingkungan di daerah
tersebut dan daerah ini pasti akan saya kunjungi lagi apabila saya kembali ke
Krakow.
 |
| Food Court di Jewish Area |
 |
| Sharing dengan Etha |
 |
| Karena porsinya terlalu besar untuk sendiri |
Tak terasa hari
ini adalah hari terakhir di Krakow karena besok kami akan melanjutkan
perjalanan ke Prague, Czeck Republic. Saya merasa masih banyang yang bisa
dikunjungi di Krakow. Beberapa yang masuk di dalam daftar saya adalah Jewish District, Auscwitz camp dan foto di patung naga di dekat Wawel Castle
 |
| see you! |
Jangan lupa untuk
follow terus blog saya dan ikuti terus perjalanan selanjutnya di kota lain 😊
No comments:
Post a Comment