Hari ke 5. Agenda kami adalah menyusuri kota Vienna, Ibu kota dari Austria. Kota ini baru saja mendapatkan predikat sebagai "The Most Liveable City" berdasarkan survey tahunan dari The Economist Intelligence Unit. Melanjutkan blog saya sebelumnya, memang kota ini terlihat cantik dan bersih. Serta segalanya terlihat teratur dan rapi.
Sebelum melanjutkan cerita perjalanan, sebenarnya hari ini kami ingin mengunjungi Hallstatt. Namun kami memutuskan untuk jalan-jalan saja di kota Vienna karena tiket menuju ke Hallstatt sudah sangat mahal. Kami tidak tahu bahwa tarif kereta disini tiak flat, entah karena memang tidak atau saat itu sedang musim liburan. Tapi hikmah dibalik ini (berat ya bahasanya haha) kami dapat lebih mengeksplorasi kota Vienna sebab kemarin kami tidak sempat untuk menyelusuri kota ini karena kami tiba sudah sore.
| Wiener Riesenrad. Icon kota Vienna |
Pagi hari, seperti biasa, kami sarapan terlebih dahulu. Saya sangat senang karena di sini saya bisa mendapatkan susu pisang... Btw, foto ini diambil dari Instagram @kanmakan.sakmasak jangan lupa di-follow ya 😜.
Sedari pagi, udara sudah cukup dingin dibandingkan kemarin. Apalagi malam kemarin hujan di Vienna. Saat cek di prakiraan cuaca, ternyata hari ini diramalkan hujan. Agak menyedihkan memang kalau lagi berlibur kemudian hujan. Tapi kami tetap semangat untuk berjalan-jalan pastinya!
Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Wurstelprater Amsusment Park atau The Prater, sebuah taman bermain di Vienna. Menurut informasi dari website mereka, taman bermain ini meruakan taman bermain tertua di dunia loh. Uniknya, taman bermain ini tidak dikenakan biaya masuk untuk masuk ke wilayah taman bermain. Namun, untuk menaiki wahana dikenakan biaya 1.5 euro hingga 5 euro. Belum banyak pengunjung yang datang saat kami disana, mungkin karena masih terlalu pagi sekitar jam setengah sebelas. Berikut beberapa permainan yang ada disana, tentunya masih banyak lagi dan banyak juga mainan yang tidak terlalu ekstrim
Ok, sekarang beneran! Jadi di taman bermain ini terkenal dengan Giant Wheel atau Wiener Riesenrad. Dan ini merupakan landmark dari kota Vienna. Bianglala ini (apa yang bahasa Indonesianya yang benar?) dibangun sejak 1897.
Destinasi pertama yang kami kunjungi adalah Wurstelprater Amsusment Park atau The Prater, sebuah taman bermain di Vienna. Menurut informasi dari website mereka, taman bermain ini meruakan taman bermain tertua di dunia loh. Uniknya, taman bermain ini tidak dikenakan biaya masuk untuk masuk ke wilayah taman bermain. Namun, untuk menaiki wahana dikenakan biaya 1.5 euro hingga 5 euro. Belum banyak pengunjung yang datang saat kami disana, mungkin karena masih terlalu pagi sekitar jam setengah sebelas. Berikut beberapa permainan yang ada disana, tentunya masih banyak lagi dan banyak juga mainan yang tidak terlalu ekstrim
Dari beberapa banyak permainan, yang paling menarik perhatian adalah wahana ini. Haha. Bercanda! Maklum karena Ball Ball jika diartikan adalah Bola Bola. Dan inilah duta dari Bola-Bola Trip.. saya hanya fotografer mereka 😛
| Duo Bola |
Biang lala ini memang terlihat sangat megah baik dari jarak jauh ataupun dekat
Setelah mengelilingi taman dan sebelum pindah ke destinasi lain, kami makan siang di Schweizerhaus yang masih berada di wilayah The Prater. Restoran ini terkenal dengan Pork Knuckle-nya. Tentunya duo maut sudah langsung menetapkan pilihannya haha. Sedangakan saya memesan Beef Goulash dengan kentang. Sayang tidak dengan nasi, pasti akan enak sekali.
| Beef Goulashdi di Schweizerhaus |
| The Famous Schweizerhaus's Pork Knuckle |
Tidak lama setelah kami selesai makan, hujan turun sangat deras. Untung kami membawa payung sehingga kami bisa berlari menuju stasiun metro terdekat. Awalnya kami ingin berjalan-jalan disekitar Museum Quartier tetapi karena hujan sangat deras, kami hanya memutuskan untuk naik tram memutari kota.
| Menunggu hujan di dalam tram |
Setelah itu saya teringat bahwa teman saya Meliza titip untuk membeli rubber duck Mozart yang katanya hanya di jual di Mozart Haus
| Mozarthaus |
| Rubber Duck Mozart |
Di perjalanan menuju Mozarthaus, saya melewati St. Stephen's Catherdal
| St. Stephen's Catherdal |
Karena hujan masih tidak kunjung berhenti, saya mulai kepikiran untuk pulang karena kurang bisa menikmati perjalanan dan takut sakit. Tentunya saya tidak mau sakit karena perjalanan masih jauh. Di tengah-tengah perjalanan dan hujan sudah sedikit reda. Akhirnya saya meumutuskan untuk mampir ke satu tempat lagi yaitu Hundertwasser House. Sebenarnya ini adalah apartmen yang memiliki design unik dengan beargam warna.
Sehabis foto-foto, saya akhirnya pulang karena sudah mulai lelah dan masa berlaku tiket 24 sudah mau habis.
Oh iya, untuk makan malam, kami memutuskan untuk membeli take away makanan Cina. Nasi goreng ayamnya enak dan murah! Lumayan untuk menghemat pengeluaran sebab di Vienna harga-harganya sudah termasuk mahal
No comments:
Post a Comment