Friday, 14 September 2018

Jalan Jalan Eropa Timur: 3 Hari di Budapest (part.1)

Hari ke 7 jalan jalan di Eropa Timur. Hari ini agenda kami adalah pindah dari Vienna menuju ke Budapest, Hungary. Saya tinggal di Budapest selama 3 hari 2 malam. Cerita perjalanan saya di Budapest akan saya bagi menjadi 3 bagian ya :)

Parlement Building, Budapest
Seperti perjalanan sebelumnya, kami akan menggunakan flixbus lagi untuk menuju ke Budapest. Bis kami berangkat pukul 9:30 dan perjalanan menempuh waktu sekitar 3 jam. Sekitar jam 12.30 kami tiba di stasiun Budapest Kelenfold. Setibanya disana, kami langsung membeli tiket 24 jam dengan harga 1650 ft (sekitar 5,1 Euro). Oh iya, Hungary tidak menggunakan Euro, melainkan mengguakan mata uang sendiri yaitu forint.

Setelah memiliki tiket, kami langsung mencari makan karena sudah sangat lapar. Etha menemukan rekomendasi resoran yang tidak terlalu jauh dari terminal bis Kelenfold. Nama restorannya adalah Pampuska Kisvendeglo. Saat kami datang, pelayan menjelaskan bahwa selama jam makan siang, mereka hanya menyediakan 1 set menu makanan, berupa sup dan makanan utama. 
Sup

Ayam Panir dengan Salad dan Nasi

Sehabis makan, saya berpisah dengan Etha dan Inez karena selama di Budapest saya akan tinggal dengan host couchsurfing, Rudy, orang Indonesian yang sedang bekerja di sini. Saya dijemput Rudy di stasiun Keleti Palyaudvar dan langsung diantarkan ke apartemen tempat iya tinggal. Kami ngobrol-ngobrol sebentar, lalu Rudy kembali ke kantor. Saya beristirahat sebentar sebelum memulai mengitari kota ini. Sekitar jam 4an, saya keluar lagi dan ternyata apartemen Rudy sangat dekat dengan Heroes Square (Hősök tere). 
Metro di Budapest

Walaupun bisa berjalan kaki, tapi karena memiliki tiket 24 jam maka saya harus memaksimalkan tiket ini, jadilah saya menggunakan metro walaupun hanya satu stop saja.

The Heroes Square
Selfie di  Heroes Square
Di komplek Heroes Square ini, kita bisa melihat patung-patung dari the seven chieftains of the Magyars dan para pemimpin penting lainnya di Hungary. Setelah puas foto-foto, saya melanjutkan untuk mengitari daerah ini. Di belakang Heroes Square terdapat danau dan city park serta Vajdahunyad Vara yang sangat megah dan cantik. 
Vajdahunyad Vara Castle
Selain kastil tersebut, salah satu yang menarik perhatian saya adalah Patung Anonymvs atau Anonymous. Menurut sumber yang saya baca, ia adalah seorang biarawan dan juga penulis pertama dari buku sejarah "The Gesta Hungarorum". Karena sosoknya yang misterius, maka ia dijuluki "the anonymous". 
Patung Anonymvs (Anonymous)
Tidak jauh dari Vajdahunyad Vara castle, terdapat thermal bath yang sangat terkenal yaitu Szechenyi. Saya sangat ingin mencoba untuk masuk ke pemandian air panas ini, tapi karena menunda-nunda akhirnya sampai hari terakhir di Budapest saya tidak kesini
Szechenyi Thermal Bath
Setelah mendapat kabar dari Etha dan Inez yang akhirnya terbangun dari tidur siang. haha. Kami memutuskan untuk bertemu di Central Market Hall. Kesan pertama waktu masuk ke tempat ini adalah mirip sekali dengan pasar modern di BSD hehe. Untuk lantai satu banyak yang menjual daging, buah dan sayur. Sedankan di lantai 2 surganya oleh-oleh dan makanan lokal.
Central market Hall
Macam di Pasar Modern




Anyway, hati-hati saat beli makanan. Daerah ini merupakan tourist trap dan harga suka "digetok". Saat itu kami memesan langos (semacam roti goreng) dengan toping. Kami merasa makanan yang kami beli sangat mahal. Dan kami baru ngeh bahwa menu makanan yang kami pesan tidak ada harganya. Jadi pastikan kalian benar-benar tanya harganya. Aplagi kalau tergiur untuk memesan langos "special", karena langos yang biasa dicantuman harganya.

Langos Special versi manis
Langos special versi savoury
Sehabis makan dan membeli oleh-oleh (seperti biasa membeli tempelan kulkas), kami duduk-duduk sambil menikmat sungai danube dan foto-foto dengan background jembatan

Setelah duduk-duduk cukup lama dan memandangi aktivitas warga lokal dan turis, serta sudah mulai merasa takut masuk angin haha. Kami melanjutkan untuk naik metro ke gedung parlemen yang juga merupakan icon dari kota Budapest atau mungkin icon Hungary.


Tak terasa, sudah malam (walaupun masih terang)... Dan saatnya untuk makan lagi! haha. Untuk makan malam, saya kembali memesan Beef Goulash dan nasi di Castro Bisztro. Enak banget semacam makan rendang haha. Dan dari 3 beef goulash yang sudah saya coba. Menurut saya di Budapest adalah yang paling enak.
Beef Goulash
Setelah kenyang dan lelah, akhirnya kami berpisah. Etha dan Inez akan pulang besok pagi. Jadi saya akan melanjutkan jalan-jalan di Budapest beserta kota-kota lainnya sendirian. Penasaran untuk tau cerita di perjalanan selanjutnya? jangan lupa untuk cek blog ini ya :)

  

No comments:

Post a Comment