Tuesday, 23 July 2019

Jalan-Jalan Eropa Timur: Hunting Spot Foto di Bratislava, Ibu Kota Slovakia. (Part 2)

Melanjutkan perjalanan saya mengelilingi negara-negara di Eropa Timur dan Tengah, perjalanan saya dilanjutkan dari Ljubljana, Slovenia menuju ke Bratislava, Slovakia (lagi). Ya, saya katakan lagi karena dalam perjalanan ini sebenarnya saya sudah mengunjungi kota tersebut, kalian bisa cek part 1 di sini. Alasan saya kembali ke Bratislava adalah untuk mencari tiket murah untuk ke Warsaw. Akhirnya saya memanfaatkan tiket terusan Flixbus dan nanti akan terbang ke Warsaw, Polandia. Perjalanan di Bratislava kali ini berbeda dengan sebelumnya karena kali ini saya bersama dengan teman-teman dari Stockholm, Rizal dan Yudi.  


Saya tiba di apartement tempat mereka tinggal sekitar pukul 11.30pm. Sudah sangat malam karena bis saya terlambat sampai di Viena, sehingga saya sudah ketinggalan bis yang sebelumnya menuju ke Bratislava.
Pagi-pagi, saya sudah siap-siap merapihkan bawaan saya untuk terbang. Namun saya memiliki waktu setengah hari di kota ini untuk mengunjungi tempat-tempat yang belum saya kunjungi saat ke sini bersama Inez dan Etha. Tujuan kami pertama kali adalah menuju ke kawasan kota tua. Selama di perjalanan kami sempat melihat-lihat mural-mural yang dilukis di apartemen di sekitar kota.
Suasana di kota tua masih sangar sepi di pagi hari, sehingga kami bisa berfoto-foto dengan leluasa dan tanpa banyak manusia di sekelilingnya. Tujuan utama kami hari ini adalah mengunjungi patung-patung yang katanya wajib di kunjungi saat berada di kota ini

Atraksi atau spot pertama yang menjadi tujuan kami adalah The Bike Rack. Sampai sekarang saya juga masih mencari-cari apakah ada makna dibalik atraksi ini, atau pure hanya bagian dari seni. Tapi di atraksi ini kita dapat berfoto diatas replika sepeda bermodel kuno. Buat kalian yang kesini, ini salah satu spot foto yang wajid kalian kunjungi.
The Bike Rack


Kemudia berburu patung-patung lainnya dan berhasil menemukan salah satu yang sangat populer di sini yaitu ČUMIL atau patung pengintai. Menurut website Welcome to Bratislava, ada 2 makna mengenai patung ini. Pertama, ia merepresentasikan pekerja di zaman komunis yang tidak tidak peduli akan kerjaanya. Sedangkan yang kedua merepresentasikan bahwa ia sedang mengintip rok perempuan yang jalan di dekatnya :D
ČUMIL
Masih banyak patung yang terkenal dan bagi kalian yang suka tantangan untuk mencarinya mungkin bisa menjadi kegiatan tersendiri. Karena kami tidak memiliki banyak waktu, akhirnya kami hanya berhasil menemukan dua patung lainnya Napoleon dan Schone Naci (patung ini merupakan satu-satunya patung di sini yang berwarna perak dan merupakan satu-satunya patung ya merupakan replika dari orang sesunguhnya yang bernama Ignac Lamar.

Napoleon
Schone Naci
Setelah puas dan merasa cukup dengan patung-patung tersebut, kami berjalan-jalan mengitari area kota tua lagi
Kami juga mengunjungi gereja St. Martin Catherdal yang bisa kalian datangi apabila sedang tidak ada kegiatan keagamaan.
 

Setelah lelah memutari kota tua karena teriknya matahari di Eropa saat musim panas, kami segera menuju ke toko eskirm untuk menyegarkan badan kami. Selain itu kami masuk ke toko souvenir untuk melihat-lihat dan tentunya untuk berteduh :p Bagi kalian pencinta rubber duck, ada banyak sekali rubber duck dengar beragam profesi. Mungkin salah satu ada yang sesuai dengan profesi kalian? 
Beli es krim biar segar
Terakhir, sebelum makan siang dan saya berpisah dengan Rizal dan Yudi, kami bertiga keluar dari kota tua dan mencari the Blue Church atau Church of St. Elisabeth. Yang menarik perhatian dari gereja ini adalah bangunannya yang berwarna biru dan bagian dalamnya juag bernuansa biru. Sayangnya saat itu gereja ditutup, sehingga kami tidak dapat melihat bagian dalamnya.
Blue Church

Saya berpisah dengan Yudi dan Rizal setelah makan siang dan segera menuju airport. Untuk menuju kesana, saya cukup mengikuti arahan dari google map. Sebenarnya tidak terlalu jauh, namun ada baiknya juga tidak terlalu mepet karena waktu itu saya agak bingung mencari bus stopnya. Oh iya, jangan lupa sedia uang koin untuk membeli tiket di ticket machine sebab saat itu hanya menerima coin saja. 
Airport Bratislava
Sampai jumpa di kota berikutnya

Wednesday, 17 July 2019

Exploring Bled - the Fairy Tale Lake in Slovenia

Perjalanan gw di Slovenia dilanjutkan untuk menyusuri kota Bled. Dari Ljubljana perjalanan ditempuh sekitar 1,5 jam menggunakan bus dari sentral station. Jadwal bus yang menuju ke Bled cukup banyak, mungkin karena ini juga merupakan daerah wisata yang dekat dari ibu kota Slovenia. Harga return tiket sekitar 13 euro dan ini lebih murah dibandingkan kita hanya membeli one way tiket.  

Lake Bled
Singkat cerita ada sedikit drama kehidupan pas menuju sana. Karena saya sedang tidak enak badan dan host saya harus berangkat kerja di pagi hari. Akhirnya saya membawa koper kecil saya selama di perjalanan. Sebenarnya host saya sudah menawarkan untuk menaruh koper saya di kantornya, tapi saya memutuskan untuk membawanya saja sebab saya ingin me-reschedule bis saya untuk perjalanan berikutnya. Awalnya saya berniat untuk menitipkan di tempat penitipan koper, tapi karena saat itu mau menyimpan uang, saya akhirnya membawa koper itu menuju Bled. Well, intinya sih sebenernya kalian bisa saja menitipkan, saya aja yang ingin berhemat. hehe

Dalam perjalanan menuju Bled, saya mencari-cari jadwal yang pas menuju ke kota selanjutnya. Tiket yang sudah saya book yaitu tengah malam, namun saya sudah tidak kuasa kalau harus menunggu terlalu lama. Alhamdulillah saya mendapatkan jadwal yang pas dan tiket dapet di-refund. 

Sesampainya di Bled bus station, saya langsung mencari arah untuk menuju ke danau Bled. Hanya sekitar 5 menit berjalan kaki, mata saya langsung disuguhkan dengan kecantikan danau tersebut dengan airnya yang berwarna biru. Suasanya benar-benar seperti di negeri dongeng, apalagi saat melihat gereja yang ada di tengah danau tersebut. 

Saya duduk sambil bermalas-malasan untuk menikmati danau tersebut dan juga bebek-bebek yang berenang ataupun sibuk mencari makan di sekitar pinggiran danau. 

Pagi itu cuaca masih sangat sejuk, namun semakin siang tentunya kembali menjadi panas. Akhirnya saya memutuskan untuk bangkit dan melihat-lihat di sekitar danau. Ada beberapa alternative yang bisa dilakukan di sini, antara lain mengunjungi gereja yang berada di pulau di tengah danau Bled, mengunjungi castle, menyewa perahu, atau hanya sekedar memutari danau tersebut. 

Dari empat pilihan tersebut, saya memilih untuk memutari danau tersebut. Menuurt sumber yang saya baca, jarak untuk mengelilingi danau tersebut adalah 6km dan bisa selasai sekitar 1,5 jam saja (tentunya tanpa banyak berhenti dan foto-foto). Dengan tekad kuat karena membawa koper cabin dan ransel, akhirnya saya memulai untuk mengitari danau tersebut. Sepanjang perjalanan, tentunya mata kita akan tetap terkesima dengan danau ini karena warnanya yang sangat menyegarkan. Selain itu ada beberapa bagian yang rimbun dan sangat enak untuk beristirahat. 
Air danau yang jernih dan bisa melihat ikan
Tempat teduh untuk beristirahat

Selfie di depan gereja
Di tengah-tengah perjalanan, saya melihat jalur menuju Bled castle. Namun saya sudah menyerah melihatnya jalur untuk menuju ke atas castle tersebut. Lagi-lagi karena agak tidak enak badan dan koper kabin kesayangan. Akhirnya saya hanya memandang castel ini dari kejauhan

Bled Castle from far far away
Bagi kalian yang mau menyewa perahu dayung juga silahkan saja. Kalian bisa mengunjungi gereja juga, kalau tidak salah untuk masuk ke gereja tersebut dikenakan biaya 6 euro. Selain itu saya sarankan untuk melihat jadwal kapan gereja itu dibuka. Setau saya tidak setiap saat turis dapat masuk ke gereja tersebut.



Saya terus saya melanjutkan perjalana, sudah mulai terasa capek namun serba salah karena saya sudah setengah jalan mengitari danau tersebut. Dari pada saya balik arah, lebih baik saya lanjut terus. Selama perjalanan saya beberapa kali berhenti untuk mengabadikan gereja yang ada di tengah danau tersebut sebab pemandangnya berbeda dari sudut yang berbeda 

Setelah lelah mengitari danau ini, saya segera bergegas ke bus station dan untungnya saya masih sempat mengejar bus untuk segera kembali ke Ljubljana. Karena perut lapar dan memang sudah melewati waktu makan siang, akhirnya saya mencari tempat makan terdekat yang menjual Ćevapi or ćevapčići, salah satu makanan khas dari negara-negara Balkan. Makanan ini sebenarnya konsepnya seperti kebab, namun terbuat dari daging cincang yang dibakar. Saya lupa nama restonya, namun tempat makan ini tidak jauh dari central bus station. 
Ćevapi or ćevapčići
Setelah kenyang dan sudah saatnya saya melanjutkan perjalanan menuju destinasi selanjutnya menggunakan FlixBus kembali menuju Bratislava. Saya sudah ke sana sebelumnya dalam trip ini, namun saya kembali kesana karena dari sana saya mendapatkan flight paling murah untuk nanti menuju ke Warsaw, Poland.

Tunggu postingan selanjutnya yaa!





Thursday, 11 July 2019

"The City of Dragon" Ljubljana, Ibu Kota Slovenia

It has been more than 6 months since the last post of my blog. Apologize for that, I was so busy with my study, winter (holiday/depression, haha) and THESIS! Well, now I'm officially entitled as "Master of Science". Yeay!

The Dragon Bridge

So, melanjutkan perjalan dari Dubrovnik, Kroasia, gw melanjutkan perjalanan ke ibu kota Slovenia yaitu Ljubljana. Perjalanan cukup melelahkan dengan menggunakan bis sekitar 14,5 jam. Tapi itu sudah termasuk transit di Zagreb (ibu kota Kroasia) selama kurang lebih 2,5 jam. Silahkan cek link ini untuk itinerary dengan bus.

Kesan pertama gw mengenai kota ini adalah kota kecil yang cantik, bagi gw kota yang ada sungainya dan terawat semua bagus haha. Sungai Ljubljanic ini membentang di tengah pusat kota, sehingga saat itu banyak orang lokal dan turis yang duduk-duduk di cafe atau restoran di pinggir sungai tersebut atau hanya sekedar duduk-duduk dipinggir sungai.
Ljubljanic River
Saat itu cuaca sangat panas, tapi disyukuri saja karena kalau musim dingin lebih gak kuat untuk berlama-lama di luar. Sebenernya juga badan sudah mulai lelah untuk jalan-jalan karena butuh kasur, namun apa daya karena numpang di rumah orang jadi gw harus nunggu sampai sore karena host-nya masih kerja. Alhasil gw muter-muter aja di city center dan mengunjungi beberapa spot yang wajib dikunjungi di kota ini. Pertama-tama saya penasaran dengan logo "WOW" yang berada di dekat tourist information center. Berdasarkan artikel di Visit Ljubljana, logo ii bertujuan untuk branding Slovenia khususnya kota Ljubljana untuk mensupport sustainability. Huruf W merupakan logo dari Central Slovenia region sedangkan huruf O merepresentasikan oksigen sebagai tanda dari udara dan air yang bersih di kota ini. 
The WOW Instalation
Masih terdapat bangunan-bangunan tua di sekitaran pusat kota.

Walaupun panas menerpa, akhirnya gw memutuskan untuk naik ke Ljubljana Castle. Untuk sampai ke atas sebenernya gw bisa aja naik semacam gondola untuk sampai di puncak, tapi karena gw mau hidup sehat (alias irit haha) jadinya gw memutuskan untuk jalan kaki ke atas. 
Stasiun menuju castle
Tangga menju ke castle

Perjalanan ke atas sekitar 10 menit. Namun dalam perjalanan gw yakin kalian akan lebih lama karena ada satu spot di perjalanan di mana kita bisa melihat pemandangan kota dari atas. 

Castle yang dibangun sekitar abad ke 11 ini merupakan landmark dari kota Ljubljana. Sangat terasa sekali design-design khas medieval pada castle ini. Buat kalian yang penasaran di dalamnya seperti apa, kalian bisa masuk dengan mengeluarkan biaya sebesar 13 Euro. Sudah bisa ditebak saya memutuskan untuk tidak masuk hehe. Akhirnya saya hanya duduk-duduk saja di bawah pepohonan yang berada di sekitar castle. 


Setelah cukup beristirahat, saya turun dengan berjalan kaki. Dan menyusuri kota ini lagi. Salah satu yang wajib dikunjungi turis adalah Dragon Bridge. Sebenarnya tidak ada yang special dari jembatan ini kalau menurut saya, namun memang rasanya belum lengkap kalau kita tidak melihat atau melewati jembatan ini. 
Dragon Bridge

Di sekitaran dragon bridge banyak juga terdapat cafe-cafe atau bar yang memiliki life music sehingga membuat suasana di sekitar kota ini menjadi lebih hidup. Sedangkan di sisi lainya terdapat market square apabila kalian mau belanja oleh-oleh ataupun produk-produk fresh. 



Apabila kalian mau mencoba cafe-cafe yang lebih hipster, kalian bisa mengunjungi suatu daerah,tapi gw lupa namanya apa karena waktu itu pas aja ngelewatin karena lagi muter-muter. Dan sepertinya di daerah ini harganya lebih bersahabat dibandingkan dengan cafe-cafe hits yang ada disekitar dragon bridge.



Selain jembatan ini, ada salah satu jembatan lagi yang wajib dikunjungi di Ljubljana yaitu Tromostovje atau triple bridge. 


Saat jalan-jalan tiba-tiba keingetan (alhamdulillah ya sesuatu) terus gw iseng aja cari Islamic center di kota ini dan ternyata ketemu. Tempatnya cukup jauh dari city center dan agak masuk-masuk. Namun begitu sampai gw cukup terkesima sih karena Islamic centernya gede banget. Tapi... jeng jeng... ternyata saat itu (tahun 2018) bangunan ini belum selesai dibangun dan katanya akan selesai di tahun ini. Hayoo buat kalian yang ke sana coba di update ke gw yaa
Islamic Center di Ljubljana
Karena sudah semakin sore dan semakin lelah tapi masih menunggu kabar dari host gw. Akhirnya gw muter-muter lagi disekitar pertokoan di city center. Sudah banyak yang tutup karena sudah jam 6 sore. Namun karena summer jadi masih cerah dan masih banyak orang baik turist dan penduduk lokal yang menikmati matahari sore. Bagi kalian yang kepanasan dan butuh kesegaran, di pusat kota ini disediakan fountain atau sempotan yang bisa mengeluarkan air macam kipas-kipas di antrian Dufan.


Di kawasan city center ini, kalian juga bisa menikmati musik-musik dari para seniman yang sedang mencari tambahan pemasukkan atau menjual channel mereka ke orang-orang yang berlalu-lalang di sekitarnya



Sembari menunggu host saya pulang, saya makan di salah satu restoran Asia. Maklum sudah kangen nasi. Cukup mahal untuk ukuran di Ljubljana tapi karena sudah males jalan dan mencari-cari akhirnya dinikmati saja dan tempatnya juga nyaman sehingga saya bisa santai-santai sambil menunggu. 

Kira-kira ini lah gambaran kota Ljubljana di Slovenia. Sebenarnya masih ada beberapa tempat lagi yang bisa diexplore. Namun apa daya saya sepertinya masih sangat capek karena perjalanan yang cukup jauh dari Dubrovnik kemarin. Blog berikutnya saya akan memberikan gambaran ke kalian mengenai Bled, kota di Slovenia yang terkenal akan danaunya. Ditunggu yaa :)